> 350 juta orang di dunia (± 5% populasi dunia)
{
Penyebab : hepatitis kronis, karsinoma hepatoseluler
(KHS) à kematian 1 juta/ tahun
{
Infeksi pada bayi
à risiko kronis 90%
à sirosis/ KHS 25 – 30%
Epidemiologi
{
Endemis di seluruh dunia
{
Infeksi VHB masa bayi/ anak : asymptomatic
{
Terinfeksi VHB <
1tahun à kronisitas 90%
2 – 5 thn à kronisititas 50%
> 5 thn à kronisitas 5 – 10%
{
Prevalensi HBsAg
§
Beberapa daerah 3 – 20%
§
Jakarta 4,1%
Klasifikasi WHO : Indonesia, prevalensi sedang – tinggi
Strategi : vaksinasi bayi sedini mungkin
{
Transmisi
À
Vertikal (ibu pengidap VHB)
À
Horisontal (kontak erat masa dini)
{
Anak : 25%
hepatitis B kronis à sirosis/ KHS
Dewasa : 15% hepatitis B kronis à sirosis/ KHS
Etiologi
{ Virus DNA – famili HepaDNAviridae
{
Hepatotropik – nonsitopatik
{
Tahan terhadap :
@
Proses desinfeksi, sterilisasi alat-alat
@
Pengeringan, penyimpanan (³ 1minggu)
{
Infeksi VHB : 2 partikel virus (dalam darah)
@
Virion (virus utuh) = partikel dane
@
HBsAg (selubung virus)
{
DNA – VHB à replikasi virus
@
Deteksi dengan :
o
Metode hibridasi
o
Metode PCR
@
Kuantitatif à respons terapi ?
Antigen dan Antibodi
{
HBsAg dalam selubung virus – tidak infeksius
{
Anti HBs :
&
Penyembuhan
&
Imunitas thdp reinfeksi
&
Respons imun thdp vaksin hepatitis B
&
Transfer pasif dari HBIG
&
Titer 10 mIU/ml à proteksi infeksi
hepatitis B
{
HbcAg (Hepatitis B core Antigen) :
&
Nukleokapsid membungkus DNA virus
&
Dalam sel hepatosit (tidak beredar dalam aliran darah)
&
Ekspresi pada permukaan oleh MHC kelas I (kompleks
histokompatibilitas mayor) à induksi
Respons imun selular (sel T – sitotoksik) à sel hepatosit hancur
{
Anti HBc
@
Deteksi dalam serum (terinfeksi VHB)
@
Menetap seumur hidup (jadi bukan infeksi akut)
{
HbeAg (hepatitis B e antigen)
&
Protein gen (inti)
à sirkulasi darah à respons imun tak
bereaksi
&
Sebagai petanda
o
Infektivitas
o
Aktivitas replikasi virus
Transmisi
{
Yang utama : jalur parenteral
{
ASIA endemisitas tinggi (perinatal – vertikal, kontak
erat)
{
Dari ibu ke bayi :
§
Vertikal -
pranatal (intrauterin) à jarang
-
intranatal (saat lahir)
-
pascanatal (setelah lahir)
{
Ibu
§
HBsAg (+) transmisi
VHB
§
HbeAg (+) 70
– 90%
{
Ibu : HBsAg (+) à transmisi VHB 22 –
67%
{
Ibu hepatitis B akut : trimester I + II à transmisi (-)
trimester III à transmisi (+)
Perjalanan Alamiah
{
Non – sitopatik langsung pada hepatosit
{
Akibat respons imun à hepatosit hancur
9 Non Spesifik
Y
IFN à # ekspresi
Y
HLA kelas I (permukaan hepatosit) à dikenal
Y
Sel T-sitotoksik à lisis hepatosit
9 Spesifik
¥
Humoral
¥
Selular
{
Infeksi VHB perinatal à infeksi VHB kronis/
pengidap persisten
Oleh karena :
-
sistem imun belum sempurna (kurang berfungsi)
-
IgG anti HBc ibu secara pasif à bayi à menutup ekspresi HbcAg (permukaan hepatosit)
à tak dikenal sel
sitotoksik
à hepatosit tak hancur
(lisis)
Gejala
{
Hepatitis B anak : asimptomatik/ gejala ringan
{
Simptomatik setelah terpapar VHB beberapa minggu/ bulan,
malaise, anorexia, rasa tak enak di perut, icterus
{
Laboratorium :
§
# enzim transaminase
§
Petanda serologis virus
{
Infeksi VHB akut *
HBsAg (+) - infeksius
Pejamu kronis (6 bulan) * IgG
anti HBc (+) – menetap seumur hidup
Stadium Infeksi Hepatitis B
Marker
|
Stadium I
|
Stadium II
|
Stadium III
|
Stadium IV
|
HBsAg
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Anti – HBs
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Anti – HBc
|
+
|
+
|
+
|
+
|
HBeAg
|
+
|
+
|
-
|
-
|
Anti HBe
|
-
|
-
|
+
|
+
|
DNA – VHB
|
+ kuat
|
+
|
-
|
-
|
AST – ALT
|
N
|
#
|
N
|
N
|
{
Stadium I
ç
Bersifat imun toleran
ç
Neonatus à beberapa dekade
ç
Dewasa à 2 – 4 minggu
ç
Gejala klinis : -
{
Stadium II
ç
Respons imun berkembang
à stimulasi sitokin
à sitolisis hepatosit
ç
HBeAg : tetap diproduksi
ç
Periode simtomatik à 3 – 4 minggu (akut)
ç
Kronis : à ³ 10 tahun à sirosis/ komplikasi
{
Stadium III
ç
Mampu mempertahankan respons imun
ç
Eliminasi hepatosit terinfeksi
ç
Replikasi virus aktif : berakhir
{
Stadium IV
ç
HBsAg : hilang
{
Faktor-faktor yang berperan dalam evolusi ke 4 stadium:
Y
Predisposisi genetik (ras ASIA)
Y
Adanya virus lain (VHD, VHC)
Y
Pengobatan imunosupresif
Y
Jenis kelamin (laki-laki lebih buruk dari perempuan)
Y
Timbul hepatitis B mutan
Kebijakan Preventif
{
Memotong rantai transmisi VHB pada usia dini à 2 pola : vertikal dan horizontal
{
Imunisasi Aktif :
À
Vaksin hepatitis B rekombinan (dari sel ragi)
Engerix-B (SKB)
HBVax – II (MSD)
Hepavax Gene (KGC)
À
Semua bayi baru lahir (tabel 6)
À
Mencegah HVB klinis : 90-95% (anti HBs > 10 mIU/ ml)
À
Memori sistem imun à 12 tahun post
imunisasi
À
Booster tidak dianjurkan
À
Efek samping : lokal, ringan, sementara (1 – 6%)
À
Uji serologis (anti HBs) tidak dianjurkan
(populasi risiko tinggi à 1 – 2 bulan post
imunisasi ke – 3)
{
Imunisasi Pasif :
À
HBIg (Hepatitis B Immunoglobuline)
@
Proteksi cepat
@
Jangka pendek
À
Dosis : 100 U (0,5 ml) I.M
-
dalam waktu 12 jam setelah lahir
-
bersamaan dengan vaksin aktif (sisi berbeda)
{
Keadaan khusus : (tabel 7)
À
Ibu pengidap
o
HBIg segera setelah lahir/ 12 jam pertama
o
BKB/ BBLR à vaksin aktif segera
à periksa antiHBs 1
bulan setelah vaksin ke 3
À
Bukan pengidap
o
BKB/ BBLR risiko rendah (respons imun kurang)
à imunisasi ditunda –
BB 2 kg
– umur 2 bulan
À
Non-responder
o
Setelah 3x vaksinasi à anti HBs (-)
o
Vaksinasi tambahan 1 – 3 x (kecuali HBsAg (+))
à setelah 3 x anti HBs
masih (-)
à tidak perlu tambahan
lagi
Penatalaksanaan Kuratif Umum
{
Hepatitis Virus B Akut
À
Awal periode symptomatic à tirah baring
À
Prinsip :
o
Suportif
o
Pemantauan perjalanan penyakit
À
Rawat inap : G.E.D, masukan oral sulit, SGOT/ SGPT >
10xN, curiga hepatitis fulminan (koagulopati, ensefalopati)
À
Pantau : fungsi hati dan HBsAg à setelah 6 bulan HBsAg
masih (+) à pengidap HVB
{
Hepatitis Virus B kronik
À
Risiko sirosis dan KHS (pemahaman orang tua)
À
Pola hidup sehat, aktivitas fisik normal à tumbuh kembang normal
À
Imunisasi rutin, vaksin HVA
À
Pemantauan berkala :
o
Setiap 6 bulan : HBsAg, HBeAg, SGOT/ SGPT, USG hati, a-fetoprot (KHS?)
o
Setiap 1 – 2 tahun : HBV – DNA (tidak rutin) à untuk terapi antivirus (prediksi keberhasilan terapi dan respons terapi)
o
Setiap 2 bulan : > 3 x pemeriksaan berturut-turut
HBsAg tetap (+), SGOT/ SGPT # > 1,5 x N à terapi anti virus ?
o
Biopsi hati : sebelum anti virus
à ulang biopsi utk
melihat respons terapi
Penatalaksanaan Kuratif Khusus
{
Hepatitis B kronik à anti virus
(Lamivudine dan IFN)
{
KHS – HVB
Tujuan Anti virus
{
Anti replikasi
{
Imunomodulator
{
Anti proliferasi
1.
Menekan replikasi à menurunkan risiko
transmisi
2.
Aminotransferase : N
histologis hati : baik
3.
Derajat infektivitas virus : ¯
4.
Gejala : - / ¯
5.
Progresivitas dicegah, insidens ¯ KHS à survival baik
Indikasi terapi antivirus
{
HBV kronik, SGOT/ SGPT # ³ 1,5 x N
{
HBsAg (+)
{
HBV DNA (+)
{
Keberhasilan kombinasi IFN + lamivudine :
Y
Hanya 25 – 40% respons jangka panjang
Y
Terapi berhenti à HBsAg dan HBV – DNA
muncul kembali
{
Faktor prediktor keberhasilan terapi :
1.
SGOT/SGPT # > 1,5 x N
Kadar HBV DNA serum rendah
2.
Riw hepatitis B akut, transmisi non-vertikal
3.
Lama sakit : relatif pendek
4.
P.A hati : hepatitis kronik aktif, sirosis (-)
5.
Anti HIV dan HDV (-)
6.
♀ terinfeksi masa dewasa
{
KHS – HVB :
§
Jarang terjadi pada anak, kecuali daerah endemis
§
Bedah à reseksi tumor,
lobektomi
§
Embolisasi (tumor luas) : 1 lobus hati
§
Transplantasi hati
§
Chemotherapy : tidak responsif
semoga bermanfaat, pipiN
0 komentar: