Radang vulva / vagina berdasarkan penyebab
Bacterial vaginosis (BV)
Disebut juga vaginitis nonspesifik, vaginitis gardnerella
Dipengaruhi proses alkalinisasi vagina, misalnya sanggama sering, pemakaian obat pencuci vagina (vaginal douche).
Peningkatan faktor risiko BV :
- penyakit radang panggul
- pascaaborsi
- sitologi abnormal
- kehamilan
- ketuban pecah dini, korioamnionitis
- endometritis pasca sectio cesarea
Diagnosis BV : 1) sekret berbau amis, 2) sekret warna abu-abu keruh, 3) pH > 4.5
Terapi BV :
- metronidazol 2 x 500mg oral (7 hari) atau dosis tunggal 2 g oral.
- klindamisin krim 2% aplikasi intravaginal malam hari selama 7 hari
Trichomonas vaginalis (TV)
Salah satu penyakit hubungan seksual (PHS) / sexually transmitted disease (STD) yang sering, disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
Sering juga asimptomatik.
Diagnosis TV : 1) sekret berbusa, purulen semu kehijauan, pruritus, berbau 2) sekret keluar dari vagina, kolpitis maculans (serviks strawberry), 3) pH > 5.0, 4) mikroskopik trichomonas motil, leukosit tinggi, terdapat clue-cells.
Terapi TV :
- metronidazol dosis tunggal 2 g oral atau 2 x 500 mg oral 7 hari
- pasangan hubungan seks juga harus diobati
Candidiasis vulvovaginal (CV)
75% wanita dalam hidupnya pernah mengalami CV.
Etiologi : 35-90% Candida albicans, lainnya C.glabrata, C.tropicalis
Diagnosis CV :
- pruritus à gejala lebih mencolok daripada Trichomonas
- sekret "cottage cheese"
- dispareunia
- iritasi vagina
- disuria
- vulva dan labia eritema
- pH normal (< 4.5)
- mikroskopik : elemen fungi (pseudohifa kandida ) / kultur
Terapi CV :
- azole topikal, respons cukup baik 80-90%.
- fluconazole oral dosis tunggal 150 mg (dapat diulang jika belum berhasil)
Vaginitis atropik
Terutama karena defisiensi atau ketidakseimbangan estrogen, misalnya pada masa menarche atau postmenopause. Pengobatan dengan hormon estrogen.
Vaginitis alergika
Akibat reaksi hipersensitifitas kontak terhadap zat / bahan alergen, misalnya tissue toilet, sabun, tampon / pembalut, sperma, bahan pakaian tertentu dan sebagainya.
Pengobatan adalah menghindari kontak dengan alergen.
s@lam h@nGAT PIPIn , $emAng@T ^___^
0 komentar: